Gudang ilmu dan teknologi Dunia sekarang atau Masa depan

Sunday 4 December 2016

TEKNOLOGI GOOGLE LOON ATAU BALON GOOGLE

mengenai perkembangan teknologi terbaru besutan Google.
Yah siapa yang tidak mengenal Google, sebuah perusaan Internet Raksasa yang produknya sudah mendominasi dunia dan mungkin setiap hari kita sendiripun selalu menggunakannya. (Google Search Engine, Gmail, dll).

Fokus membahas seputar projek terbaru besutan Google yang dibawah naungan Perusahaan Induknya yaitu Alphabet Inc, kali ini Google membuat sebuah projek yang sedang booming dan menjadi berita gembira bagi para aktivis dunia maya, yaitu...


Apa itu projek Project Google Loon atau Balon Loon


Project Google Loon/ Balon Google
Project Google Loon/ Balon Google
Seperti dilansir oleh http://tekno.kompas.com/ - bahwasanya Project Loon atau Google Loon adalah salah satu proyek Google untuk menghadirkan jaringan internet di lokasi yang terpencil dengan wahana balon terbang yang berperan layaknya satelit.
Simpelnya, balon-balon Google tersebut akan menjadi BTS/ Tower pemancar sinyal internet yang melayang-layang diudara.
Project Google Loon/ Balon Google
Project Google Loon/ Balon Google

Proyek Loon diharapkan bisa memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional. Project Loon juga berencana memperluas cakupan jaringan internet dunia dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon-balon miliknya itu.

Berikut adalah video dari Project Google Loon yang di luncurkan oleh google :


Mungkinkah Indonesia juga kebagian teknologi Wi-Fi melayang ini?


Bagaimana Cara Balon Google Sebarkan Internet?


Bagaimana Cara Balon Google Sebarkan Internet?Balon Internet Google akhirnya dizinkan oleh pemerintah untuk melakukan uji coba di Indonesia, didukung oleh tiga operator besar yakni Telkomsel, XL dan Indosat (dok.Google)
Balon udara raksasa Google bernama Project Loon yang punya tugas menyebarkan Internet di daerah-daerah terpencil akan diuji coba mulai 2016 mendatang di Indonesia.

Balon Loon ibarat menara seluler yang mengangkasa di langit. Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan. Lebih tepatnya, Loon akan terbang sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi di lapisan stratosfer.

Mengapa stratosfer? Dari publikasi resmi di blog Google, angin di stratosfer sifatnya berlapis-lapis, di mana tiap lapisannya memiliki variasi kecepatan dan arah. Nah, dengan bergerak bersama angin, balon Loon dirancang agar bisa membentuk satu jaringan komunikasi yang besar.


Tiap balon akan memancarkan koneksi internet 4G LTE ke permukaan dengan jangkauan 40 kilometer dari tempat balon tersebut berada. Balon itu akan mengantar teknologi Long Term Evolution (LTE) dari perusahaan telekomunikasi yang telah bermitra dengan Google Project Loon, yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Google dan para operator akan berbagi spektrum seluler agar masyarakat bisa mengakses internet melalui perangkat ponsel pintar dan perangkat yang sudah mendukung teknologi LTE. Balon Loon menggilirkan trafik nirkabel dari perangkat mobile kembali ke internet global menggunakan link berkecepatan tinggi.

Yang jelas, jika satu balon sudah mulai terbang ke luar jalur, maka balon Loon lainnya akan bergerak menggantikan posisinya.

"Kami harap proyek ini bisa membantu operator lokal untuk memperluas jangkauan jaringan mereka yang sudah ada dan koneksi Internet yang bisa betul-betul mencapai area terpencil," tulis Vice President Project Loon Google, Mike Cassidy.

Nusantara terdiri dari 17 ribu pulau dan bisa dikatakan hanya satu dari tiga orang di Indonesia yang sudah terhubung dengan Internet. Itupun belum tentu koneksinya bagus tanpa lemot.

Konsep pengoperasikan Project Loon (dok.Google)
Ide utama dari kesepakatan antara Google dan Telkomsel, XL Axiata, serta Indosat selaku tiga operator besar Indonesia berangkat dari sulitnya menjalankan kabel serat optik atau mendirikan menara seluler di kawasan terpencil yang penuh dengan gunung dan hutan.

XL, Telkomsel, dan Indosat telah menandatangani kerjasama Loon di markas Google di Mountain View, California dan disaksikan oleh Menkomindo Rudiantara.

"Kami melihat bahwa Google Loon bisa menjadi alternatif teknologi untuk men-cover daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau dengan terestrial network," kata CEO XL Axiata, Dian Siswarini.

Dilanjutkan olehnya, bahwa Project Google Loon ini sangat cocok untuk membuka akses daerah-daerah di Indonesia agar bisa tersambung dengan jaringan telekomunikasi, namun ia mengaku belum tahu wilayah mana saja di yang akan kebagian koneksi dari Loon.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : TEKNOLOGI GOOGLE LOON ATAU BALON GOOGLE

0 comments:

Post a Comment